Kisah kuda dan kambing
Selepas pulang kantor, wajahku terlihat sedih dan muramMelihat itu, mama bertanya dengan penuh kekhawatiran.
Dengan sedih ku berkata,"Tadi atasanku memarahiku karena aku sembrono sehingga ada 2-3 data terlewatkan."
Mama dengan tersenyum berkata: "Nak, sudah pernah dengar cerita kambing dan kuda?"
Aku pun dengan bingung berkata: "belum, tapi apa hubungannya?"
"Ada seorang peternak membawa 2 ekor hewan ternaknya pergi ke atas gunung, yaitu seekor kuda dan seekor kambing. Tetapi kedua hewan itu makin lama makin pelan jalannya. Oleh karena itu dia mengambil pecut. Sekarang mama tanya, kalau kamu adalah peternak, kamu akan pecut yang mana? Mengapa?"
"Kuda dong. Karena kuda kalau dipecut larinya akan semakin kencang."
"Kalau kambing?"
"Hahaha, Kambing dipecut bukannya lari malah ngambek, ngak mau jalan lagi. Malah mungkin kambingnya menyerang sang peternak."
"Tepat!! Justru karena atasan kamu menganggap kamu adalah kuda. Makanya dia memecut kamu dengan kritikan. Karena dia yakin melalui kritikan ini kamu akan bisa maju ke depan, bukannya malah ngambek, menyesali diri, atau menyerah. Kalau atasan kamu menganggap kamu adalah kambing. DIa tidak akan mengkritik kamu, malahan segera keluarkan surat pemecatan."
Aku pun terdiam dan tersenyum berkata: "Mama memang luar biasa. AKu akan berusaha menjadi kuda. AKu anggap semua kritikan atau hinaan apa pun sebagai pecut untuk membuatku semakin maju dan semakin baik setiap harinya."
Saat ini, setiap pagi aku selalu bercermin dan berkata: "Sepuliau, kamu adalah seekor kuda! Jiayou!!"
No comments:
Post a Comment