10 Perkara Yang Membatalkan Syahadah
Jul 30th, 2008
by wiemasen.
Pintu masuk kepada Islam adalah aqidah. Kesalahan dalam memahami aqidah menyebabkan seseorang salah dalam memahami hakikat ajaran Islam. Adalah sebuah kekeliruan apabila masyarakat mencoba memahami Islam dari sudut-sudut selain aqidah, seperti melalui fiqah, tasawuf, ekonomi, atau politik, tanpa memahami aqidah terlebih dahulu.
Ketidakpahaman akan aqidah Islam yang benar, membuat orang-orang Islam melakukan hal-hal yang membatalkan ke Islaman mereka tanpa disadari. Tidak perlu heran dengan fenomena ini, karena masyarakat kita hanya tahu apa yang membatalkan wudhu, sholat, atau puasa. Sayangnya mereka tidak tahu apakah perkara yang membatalkan dua kalimah syahadah atau keislaman mereka. Mereka menganggap sekali mereka lahir dalam keaadaan Islam, dijamin syahadah mereka tidak akan batal seumur hidup.
Inilah penjajahan pemikiran yang diterima oleh masyarakat kita. Di sekolah, masjid, surau, guru-guru lebih menumpukan kepada fiqah, seperti batalnya solat, wudhu, atau puasa, sehingga mereka lupa mengajar murid-murid mereka ataupun orang ramai tentang perkara-perkara yang membatalkan Islam seseorang.
Padahal, salah satu syarat diterimanya amal solih adalah aqidah yang bersih, seperti yang dijabarkan di bawah ini:
Hendaklah betul aqidahnya
Ikhlas kepada Allah
Menepati apa yang diajar oleh Rasulullah SAW.
Tidak artinya sholat, puasa, sedeqah kita, apabila kita masih sering pergi ke dukun, memakai susuk, menyimpan jimat, dan sebagainya.
10 Perkara Yang Membatalkan Keislaman Kita
Syirik
Perantara
Enggan mengkafirkan
Yakin yang lain
Membenci Syariat
Mempermainkan Islam
Sihir
Bantu kafir memusuhi Islam
Mengecualikan dari Syariat
Berpaling dari agama
1. Syirik
Mempersekutukan Allah dalam ibadah.
2. Perantara
Menjadikan sesuatu sebagai perantara di antara dirinya dengan Allah. Misalnya meminta doa dan syafaat serta berserah diri dan bertawakkal kepada perantara tersebut. Orang yang melakukan perkara tersebut, menurut kesepakatan para ulama adalah menjadi kafir.
“Kami tidak menyembah berhala, tetapi kami ingin menjadikan berhala itu mendekatkan kami kepada Allah.” Az-Zumar 39:3
Sebagian golongan dari ajaran yang sesat, menyembah para wali, misalnya Abdul Qadir al-Jailani, Wali Songo, dll. Walaupun wali-wali tersebut adalah orang baik-baik, penyembahnya telah menjadi syrik.
3. Enggan mengkafirkan
Tidak mengkafirkan orang musryik, atau ragu-ragu terhadap kekufuran mereka, atau membenarkan ajaran mereka. Sesiapa yang melakukan demikian maka dia menjadi kafir. Ini karena mereka telah dikafirkan oleh Allah SWT. Apabila ada orang yang enggan menyatakan mereka bersalah, seakan-akan menganggap perbuatan mereka betul, maka dia telah keluar dari Islam, karena telah membantah ataupun telah menyalahkan Allah dan Rasul.
Secara ringkasnya, orang yang telah jelas kafir, tetapi ada orang Muslim yang enggan mengatakannya, seperti “Saya tidak mau mengatakan orang Hindu kafir. Dia ada caranya sendiri. Kita mengakui semua agama.”
4. Yakin dengan yang lain
Berkeyakinan bahwa petunjuk selain daripada petunjuk Nabi SAW adalah lebih baik atau lebih sempurna.
Contohnya seperti golongan yang menganggap bahwa peraturan Islam ialah peraturan yang usang dan tidak sesuai di zaman modren. Ataupun menganggap Islam sebagai penyebab kemunduran kaum Muslimin.
Barang siapa yang melakukan demikian, beriqtigad demikian, atau mengucapkan hal demikian, maka dia telah membatalkan Islamnya, dan telah masuk ke daerah kufur.
5. Membenci syariat
Membenci sesuatu yang telah ditetapkan oleh Rasulullullah SAW sebagai syariat, walaupun dia mengamalkannya. Sesiapa yang melakukan demikian itu maka dia menjadi kufur.
Contohnya seperti seseorang yang membenci syariat solat, membenci puasa, membenci hukum-hakam yang telah ditunjukkan oleh Rasul, sehingga dia membenci apabila Rasulullah menyatakan: “Makanlah dengan tangan kanan,” umpamanya.
6. Mempermainkan Islam
Mempermainkan (membuat jadi bahan lelucon) Allah, atau kitab-Nya, atau Rasul-Nya, atau sesuatu dari ajaran agama. Sesiapa yang melakukan demikian maka dia menjadi kafir.
Contohnya seperti dia bermain-main dengan hukum-hakam Al’Quran, membuat lelucon hukum-hakam Rasul, meremehkan syariat, menjadikan dia BAHAN KETAWA atau BAHAN SINDIRAN. Maka di sisi Allah SWT dia menjadi kafir.
7. Sihir
Barang siapa yang mendatangi tukang sihir dan membenarkannya, maka dia telah keluar dari ajaran agama, dan menjadi kafir.8. Membantu orang kafir memusuhi Islam
Perbuatan menolong golongan kafir untuk menyerang masyarakat Islam, atau memusuhi umat Islam, berpakat dengan golongan kuffar, adalah perbuatan murtad, atau riddah, yang menjadikan pelakunya murtad.
9. Mengecualikan diri dari syariat
Berkeyakinan bahwa seorang individu dibolehkan untuk tidak mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW. Orang yang melakukan demikian menjadi kafir.
Ini seperti iqtiqad dan keyakinan sebahagian golongan yang menganggap bahwasanya guru mereka, atau syeikh mereka, ataupun orang- orang tertentu, tidak perlu mengikuti syariat, karena sudah sampai pada maqam tertentu. Seperti golongan sufi yang berlebihan, dan ajaran-ajaran sesat yang menganggap adanya manusia-manusia istimiwa yang mereka itu tidak memakai ilmu syariat, tetapi memakai ilmu hakikat, ma’rifat dan seumpamnya.
10.Berpaling dari agama
Yang kesepuluh, ialah berpaling daripada agama Allah, atau perkara yang menjadi syarat sah sebagai muslim, tanpa mempelajarinya dan tanpa melaksanakannya.
Diringkas dari buku:10 Perkara Batal Islam dan Apa Itu Syirikoleh Dr. Mohd Asri Zainul Abidin - Mufti Kerjaan Negeri Perlis - Malaysia
Jul 30th, 2008
by wiemasen.
Pintu masuk kepada Islam adalah aqidah. Kesalahan dalam memahami aqidah menyebabkan seseorang salah dalam memahami hakikat ajaran Islam. Adalah sebuah kekeliruan apabila masyarakat mencoba memahami Islam dari sudut-sudut selain aqidah, seperti melalui fiqah, tasawuf, ekonomi, atau politik, tanpa memahami aqidah terlebih dahulu.
Ketidakpahaman akan aqidah Islam yang benar, membuat orang-orang Islam melakukan hal-hal yang membatalkan ke Islaman mereka tanpa disadari. Tidak perlu heran dengan fenomena ini, karena masyarakat kita hanya tahu apa yang membatalkan wudhu, sholat, atau puasa. Sayangnya mereka tidak tahu apakah perkara yang membatalkan dua kalimah syahadah atau keislaman mereka. Mereka menganggap sekali mereka lahir dalam keaadaan Islam, dijamin syahadah mereka tidak akan batal seumur hidup.
Inilah penjajahan pemikiran yang diterima oleh masyarakat kita. Di sekolah, masjid, surau, guru-guru lebih menumpukan kepada fiqah, seperti batalnya solat, wudhu, atau puasa, sehingga mereka lupa mengajar murid-murid mereka ataupun orang ramai tentang perkara-perkara yang membatalkan Islam seseorang.
Padahal, salah satu syarat diterimanya amal solih adalah aqidah yang bersih, seperti yang dijabarkan di bawah ini:
Hendaklah betul aqidahnya
Ikhlas kepada Allah
Menepati apa yang diajar oleh Rasulullah SAW.
Tidak artinya sholat, puasa, sedeqah kita, apabila kita masih sering pergi ke dukun, memakai susuk, menyimpan jimat, dan sebagainya.
10 Perkara Yang Membatalkan Keislaman Kita
Syirik
Perantara
Enggan mengkafirkan
Yakin yang lain
Membenci Syariat
Mempermainkan Islam
Sihir
Bantu kafir memusuhi Islam
Mengecualikan dari Syariat
Berpaling dari agama
1. Syirik
Mempersekutukan Allah dalam ibadah.
2. Perantara
Menjadikan sesuatu sebagai perantara di antara dirinya dengan Allah. Misalnya meminta doa dan syafaat serta berserah diri dan bertawakkal kepada perantara tersebut. Orang yang melakukan perkara tersebut, menurut kesepakatan para ulama adalah menjadi kafir.
“Kami tidak menyembah berhala, tetapi kami ingin menjadikan berhala itu mendekatkan kami kepada Allah.” Az-Zumar 39:3
Sebagian golongan dari ajaran yang sesat, menyembah para wali, misalnya Abdul Qadir al-Jailani, Wali Songo, dll. Walaupun wali-wali tersebut adalah orang baik-baik, penyembahnya telah menjadi syrik.
3. Enggan mengkafirkan
Tidak mengkafirkan orang musryik, atau ragu-ragu terhadap kekufuran mereka, atau membenarkan ajaran mereka. Sesiapa yang melakukan demikian maka dia menjadi kafir. Ini karena mereka telah dikafirkan oleh Allah SWT. Apabila ada orang yang enggan menyatakan mereka bersalah, seakan-akan menganggap perbuatan mereka betul, maka dia telah keluar dari Islam, karena telah membantah ataupun telah menyalahkan Allah dan Rasul.
Secara ringkasnya, orang yang telah jelas kafir, tetapi ada orang Muslim yang enggan mengatakannya, seperti “Saya tidak mau mengatakan orang Hindu kafir. Dia ada caranya sendiri. Kita mengakui semua agama.”
4. Yakin dengan yang lain
Berkeyakinan bahwa petunjuk selain daripada petunjuk Nabi SAW adalah lebih baik atau lebih sempurna.
Contohnya seperti golongan yang menganggap bahwa peraturan Islam ialah peraturan yang usang dan tidak sesuai di zaman modren. Ataupun menganggap Islam sebagai penyebab kemunduran kaum Muslimin.
Barang siapa yang melakukan demikian, beriqtigad demikian, atau mengucapkan hal demikian, maka dia telah membatalkan Islamnya, dan telah masuk ke daerah kufur.
5. Membenci syariat
Membenci sesuatu yang telah ditetapkan oleh Rasulullullah SAW sebagai syariat, walaupun dia mengamalkannya. Sesiapa yang melakukan demikian itu maka dia menjadi kufur.
Contohnya seperti seseorang yang membenci syariat solat, membenci puasa, membenci hukum-hakam yang telah ditunjukkan oleh Rasul, sehingga dia membenci apabila Rasulullah menyatakan: “Makanlah dengan tangan kanan,” umpamanya.
6. Mempermainkan Islam
Mempermainkan (membuat jadi bahan lelucon) Allah, atau kitab-Nya, atau Rasul-Nya, atau sesuatu dari ajaran agama. Sesiapa yang melakukan demikian maka dia menjadi kafir.
Contohnya seperti dia bermain-main dengan hukum-hakam Al’Quran, membuat lelucon hukum-hakam Rasul, meremehkan syariat, menjadikan dia BAHAN KETAWA atau BAHAN SINDIRAN. Maka di sisi Allah SWT dia menjadi kafir.
7. Sihir
Barang siapa yang mendatangi tukang sihir dan membenarkannya, maka dia telah keluar dari ajaran agama, dan menjadi kafir.8. Membantu orang kafir memusuhi Islam
Perbuatan menolong golongan kafir untuk menyerang masyarakat Islam, atau memusuhi umat Islam, berpakat dengan golongan kuffar, adalah perbuatan murtad, atau riddah, yang menjadikan pelakunya murtad.
9. Mengecualikan diri dari syariat
Berkeyakinan bahwa seorang individu dibolehkan untuk tidak mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW. Orang yang melakukan demikian menjadi kafir.
Ini seperti iqtiqad dan keyakinan sebahagian golongan yang menganggap bahwasanya guru mereka, atau syeikh mereka, ataupun orang- orang tertentu, tidak perlu mengikuti syariat, karena sudah sampai pada maqam tertentu. Seperti golongan sufi yang berlebihan, dan ajaran-ajaran sesat yang menganggap adanya manusia-manusia istimiwa yang mereka itu tidak memakai ilmu syariat, tetapi memakai ilmu hakikat, ma’rifat dan seumpamnya.
10.Berpaling dari agama
Yang kesepuluh, ialah berpaling daripada agama Allah, atau perkara yang menjadi syarat sah sebagai muslim, tanpa mempelajarinya dan tanpa melaksanakannya.
Diringkas dari buku:10 Perkara Batal Islam dan Apa Itu Syirikoleh Dr. Mohd Asri Zainul Abidin - Mufti Kerjaan Negeri Perlis - Malaysia
No comments:
Post a Comment